![]() |
| Bandar Rumput Laut Dunia (Brulantara Grup) |
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 06.30 WIB ini menjadi bagian dari program besar BRULANTARA Grup dalam mengembangkan budidaya rumput laut di lahan seluas 50.000 hektare, yang ditargetkan sebagai kawasan budidaya rumput laut terbesar di dunia.
Pada tahap awal, penanaman dilakukan di lahan seluas 7 hektare sebagai simbol dimulainya gerakan besar ini. Program tersebut bukan sekadar proyek ekonomi, melainkan kontribusi strategis santri dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pendekatan ekonomi biru yang berkelanjutan dan berbasis potensi kelautan.
“Dengan luas laut mencapai 72 persen dari total wilayah Indonesia, kami yakin laut adalah masa depan pangan bangsa. Kami ingin menjadikan beras rumput laut sebagai sumber pangan alternatif yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi tinggi,” ujar HRM. Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, Founder dan Owner BALAD Grup dan BRULANTARA Grup.
Sebagai tindak lanjut dari program ini, BRULANTARA Grup merencanakan pembangunan pabrik pengolahan beras rumput laut di dua lokasi strategis, yakni Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Kedua pabrik tersebut akan menjadi pusat produksi dan distribusi beras rumput laut untuk pasar nasional maupun global.
Dalam semangat Hari Santri yang tahun ini mengusung tema “Santri Berdaya, Santri Berbudidaya”, gerakan ini dimaknai sebagai jihad santri di era modern—yakni jihad dalam memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan bangsa.
Sebagaimana diketahui, Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober untuk mengenang peristiwa bersejarah saat KH. Hasyim Asy’ari, Rais Akbar Nahdlatul Ulama, mengeluarkan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945. Seruan itu menjadi titik balik perjuangan umat Islam dan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan.
Kini, delapan dekade setelah Resolusi Jihad dikumandangkan, semangat perjuangan itu kembali dihidupkan oleh para santri melalui kontribusi nyata di bidang pangan dan kelautan.
“Jihad hari ini adalah jihad melawan ketergantungan pangan. Kami ingin Indonesia tidak hanya mandiri, tetapi juga menjadi pusat inovasi pangan laut dunia,” tegas Khalilur.
Gerakan Jihad Ketahanan Pangan ini sekaligus menjadi langkah konkret menuju visi besar menjadikan Indonesia kiblat baru industri budidaya rumput laut dunia, serta memberikan solusi terhadap tantangan global seperti krisis pangan dan perubahan iklim.
Selamat Hari Santri 2025!
Santri Berdaya, Santri Berbudidaya, Santri Berkontribusi untuk Negeri.


0 Komentar